Tarian Tradisional Korea Selatan “Ganggangsullae”
![]() |
| Tarian Tradisional Korea Ganggangsullae (강 강술래) |
Ganggangsullae (강 강술래) atau Ganggangsuwollae (강 강수월래) adalah sebuah tarian tradisional dari Provinsi Jeolla Selatan,Korea Selatan. Ganggangsullae yang disebut juga tarian melingkar adalah tarian yang khusus dipentaskan oleh kaum wanita dengan saling berpegangan tangan membentuk lingkaran dan menyanyi. Pada masa lalu orang Korea menampilkannya sebagai bagian dari ritual untuk memohon panen yang baik dan berlimpah dari dewa.
Tarian ini biasanya dipentaskan pada saat perayaan-perayaan hari raya seperti Jeongwol Daeboreum danChuseok di bawah sinar bulan purnama untuk memohon keberkatan dan panen yang melimpah.
Tarian ini biasanya dilakukan di tepi pantai atau di padang rumput, kaum wanita tua dan muda berkumpul dan membentuk lingkaran, saling berpegangan tangan dan menyanyi di bawah sinar bulan purnama. Wanita dengan suara yang paling merdu menyanyi pertama kali dan diikuti oleh penari lain. Mereka menyanyikan lirik lagu Ganggangsullaeyang menceritakan tentang kehidupan rakyat di desa dalam mengerjakan aktivitasnya sehari-hari, seperti mengerjakan sawah, mencari ikan, menganyam, memasang genting dan sebagainya.
Nama Ganggangsullae itu sendiri berasal dari lirik yang dinyanyikan berulang-ulang dari lagunya walaupun arti itu sebenarnya tidak diketahui. Tarian ini menggambarkan harmoni, persamaan dan persahabatan antar kaum wanita serta sebagai ekspresi kebebasan dan kegembiraan mereka. Pada awalnya gerakan tari mulai secara perlahan dan lama kelamaan menjadi semakin cepat sehingga tampak terlihat berlari dalam lingkaran.
Tarian ini pernah digunakan oleh Laksamana Yi Sun-sin sebagai taktik untuk mengalahkan tentara Jepang yang menyerbu Korea pada masa Perang Imjin. Karena jumlah pasukan Joseon sangat kecil dibanding jumlah musuh, Laksamana Yi menyuruh kaum wanita untuk mengenakan seragam militer dan menarikan Ganggangsullae di atas pegunungan selama bermalam-malam. Saat tentara Jepang menyaksikan mereka dari kejauhan, mereka terkejut karena mengira Joseon memiliki jumlah tentara yang sangat banyak, dan mereka pun mundur. Keberanian para wanita dan taktik militer Laksamana Yi tertuang dalam gerakan tari Ganggangsullae.
Tarian ini biasanya dipentaskan pada saat perayaan-perayaan hari raya seperti Jeongwol Daeboreum danChuseok di bawah sinar bulan purnama untuk memohon keberkatan dan panen yang melimpah.
Tarian ini biasanya dilakukan di tepi pantai atau di padang rumput, kaum wanita tua dan muda berkumpul dan membentuk lingkaran, saling berpegangan tangan dan menyanyi di bawah sinar bulan purnama. Wanita dengan suara yang paling merdu menyanyi pertama kali dan diikuti oleh penari lain. Mereka menyanyikan lirik lagu Ganggangsullaeyang menceritakan tentang kehidupan rakyat di desa dalam mengerjakan aktivitasnya sehari-hari, seperti mengerjakan sawah, mencari ikan, menganyam, memasang genting dan sebagainya.
Nama Ganggangsullae itu sendiri berasal dari lirik yang dinyanyikan berulang-ulang dari lagunya walaupun arti itu sebenarnya tidak diketahui. Tarian ini menggambarkan harmoni, persamaan dan persahabatan antar kaum wanita serta sebagai ekspresi kebebasan dan kegembiraan mereka. Pada awalnya gerakan tari mulai secara perlahan dan lama kelamaan menjadi semakin cepat sehingga tampak terlihat berlari dalam lingkaran.
Tarian ini pernah digunakan oleh Laksamana Yi Sun-sin sebagai taktik untuk mengalahkan tentara Jepang yang menyerbu Korea pada masa Perang Imjin. Karena jumlah pasukan Joseon sangat kecil dibanding jumlah musuh, Laksamana Yi menyuruh kaum wanita untuk mengenakan seragam militer dan menarikan Ganggangsullae di atas pegunungan selama bermalam-malam. Saat tentara Jepang menyaksikan mereka dari kejauhan, mereka terkejut karena mengira Joseon memiliki jumlah tentara yang sangat banyak, dan mereka pun mundur. Keberanian para wanita dan taktik militer Laksamana Yi tertuang dalam gerakan tari Ganggangsullae.
Musik
Musik di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu musik jeongak dan musik minsogak. Musik jeongak atau yang biasa disebut musik istana adalah musik yang dahulu hanya dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat kelas atas.

Sedangkan musik minsogak adalah musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea dan tidak memandang siapa yang memainkannya.
*musik minsogak
Musik tradisional korea
Alat musik tradisional Korea dibagi menjadi alat musik tiup, petik, dan perkusi. Sebagai contoh alat musik tiup, yaitu piri, taepyeongso, daegeum, danso, saenghwang dan hun, alat musik petik, yaitu kayageum, geomungo, ajaeng, serta haegeum, dan alat musik perkusi, yaitu kwaenggwari, jing, buk, janggu, bak, pyeonjong, dan sebagainya.
*daegeum

*geomungo


*geomungo

*janggu

Tarian
Tarian di Korea dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tarian rakyat kelas atas (tarian istana) dan tarian rakyat kelas bawah. Tarian istana contohnya adalah jongjaemu yang biasa dipentaskan dalam pesta kerajaan.
*jongjaemu

Contoh tarian rakyat kelas bawah adalah shamanisme yang biasa dipentaskan dukun-dukun dalam upacara tertentu.
*shamanisme
Rumah tradisional korea
Rumah tradisional Korea disebut hanok.Hanok (untuk rumah orang kaya) biasanya terdiri dari bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang pelayan (haengrangbang). Masyarakat tradisonal Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Masyarakat Korea pun meyakini konsep eum dan yang (baik dan buruk) yang harus diseimbangkan untuk memilih suatu tempat tinggal. Selain itu, rumah yang dibuat harus berlawanan arah dengan gunung dan menghadap ke arah selatan. Rumah-rumah di Korea mepunyai alat penghangat bawah tanah yang disebut ondol.
*hanok
Pakaiantradisional korea
Pakaian tradisional Korea disebut hanbok. Hanbok terdiri atas bagian atas (jeogori), celana panjang laki-laki (baji), dan rok wanita (chima). Hanbok dahulu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, upacara, dan perstiwa-peristiwa tertentu. Tetapi sekarang hanbok digunakan hanya dalam acara-acara tertentu seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan, maupun upacara kematian.
*hanbok


Selain hanbok, ada juga hwarot, yaitu pakaian untuk pengantin.
*hwarot
Kuliner khas korea
Kuliner khas Korea terdiri atas 2 jenis makanan, yaitu makanan yang merupakan kuliner istana atau yang disebut surasang, dan ada juga makanan umum yang biasa dimakan sehari-hari oleh warga Korea. Biasanya, sebagian besar berbahan dasar beras, mie, tahu, sayuran, dan daging.
a. Kuliner istana (surasang)
- Guksu
Mie yang terbuat dari tepung gandum atau buckewheat.


- Shinseollo
Tulang kaldu sapi dengan campuran bahan sayuran dan jamur.
- Jeongol
Sup kental yang biasa dibumbui gochujang, sehingga rasanya pedas dan kental.
- Jochi
Jochi yang dibumbui gochujang disebut gamjeong. Jochi biasanya terdiri atas makanan laut.
- Jjim
Rebusan berbagai jenis daging dengan sayuran.
- Banchan
Kumpulan hidangan sampingan. Jenisnya sangat banyak, antara lain: chan gui, deongui, jeonyuhwa, pyeonyuk, sukchae, jorim, janggwa, jeotgal, mareulchan, hoe, chansuran, dan chasu.
- Mandu
Jiaozi yang direbus atau dikukus. Bahan kulit mandu dibuat dari buckwheat.
- Saengchae
Salad korea yang diberi bumbu cabai, garam, bawang putih, dan bawang merah.
- Namul
Sayuran kukus yang dibumbui dengan cabai, bawang putih, bawang bombai, minyak perilla, dan minyak wijen.
- Tang
Jenis sup yang terbuat dari rebusan tulang kering, usus, dan tulang kaki sapi.
b. Makanan sehari-hari
- Kimchi
Makanan fermentasi yang berasal dari sayuran, utamanya sawi, lobak, dan ketimun.
- Galbi
Daging iga babi atau sapi yang dipanggang dengan arang dan dibumbui.
- Bulgogi
Potongan daging sapi yang dipanggang dengan kecap, minyak wijen, bawang putih, bawang bombai, dan lada hitam.
- Bibimbap
Nasi yang dicampur berbagai macam sayuran, daging sapi, telur, dan gochujang.
- Mul narngmyeon
Mie tipis yang terbuat dari buckcwheat yang dihidangkan dengan kuah tulang sapi, ditambah macam-macam bumbu, sayuran, telur rebus, dan daging sapi.
- Gimbap
Nasi yang dibalut rumput laut kering, isinya bervariasi dari sayuran-sayuran, telur goreng, ikan, daging, sosis, dan biji-bijian.
Festival-festival Korea:
a. Seollal
Hari raya imlek di Korea

b. Daeboreum
Festival bulan purnama pertama
c. Dano
Festival musim semi
d. Chuseok
Festival panen raya atau festival kue bulan
hUff , korea very the best ... mmm mempunyai banyak kebudaayaan yang sangat unik dan syarat dengan keteradisional .. mmm bagaimana fren,, sudah tahu bukan tentang kebudayyaan korea...
i hope yu happy read this, see you next time guys .. :)"


Tidak ada komentar:
Posting Komentar